Yah memang kita semua memiliki tujuan dan keinginan
masing-masing, baik itu yang kecil maupun yang cukup besar, terkadang kita
bermimpi untuk bisa menjadi seorang petinggi Negara, seorang professor, seorang
dokter bahkan hingga seketika kita berfikir untuk menjadi pahlawan. Entah dari
mana datangnya keinginan itu, tak dapat ditebak apakah bisa kita
capai atau tidak yang jelas semuanya telah kita impikan. Namun sadarkah
kita bahwa mimpi itu bisa saja menjadi realita dalam kehidupan kita. Menjadi
seorang petinggi Negara memang bukanlah hal yang mudah, tetapi itu akan bisa
kita raih apabila kita memiliki keinginan dan semangat yang tinggi, kita pun
bisa menjadi pahlawan yang dikagumi oleh semua orang apabila kita menekuninya
dengan penuh keuletan untuk mengarah pada permasalahan tersebut. Tetapi yang
jadi pertanyaannya adalah, Seberapa dalamkah pemikiran kita untuk menjadi apa
yang kita inginkan?.
Kita
sering lupa befikir yang matang sebelum melakukan sesuatu yang pada akhirnya
pekerjaan yang kita lakukan dengan penuh semangat malah hancur berantakan dan
akhirnya tidak seperti apa yang kita harapkan, tetapi terkadang pula ketika
kita memulai suatu pekerjaan dengan tidak melakukan proses berfikir terlebih
dahulu hasilnya memuaskan menurut kita. Memang benar, kata orang
“semua tergantung Joki” Tetapi sadarkah kita bahwa hal ini bersifat sementara
dan tidak ada gunanya sedikitpun serta menjadi boomerang yang besar bagi setiap
pelakunya, sikap yang tergesa-gesa, terburu-buru memiliki banyak
dampak negatifnya dibanding dengan dampak positifnya, karena bisa jadi tujuan,
manfaat, dan hasil yang akan diraih itu tidak sesuai dengan kebenaran yang ada.
Sebagai contoh misalnya” ketika seseorang mengendarai mobil dengan laju yang
kencang dan terburu-buru tentu lebih berbahaya dibanding dengan seseorang yang
mengendari mobil dengan laju pelan dan santai, tetapi pada akhirnya sampai
ditempat tujuan. Namun yang dikhawatirkan ketika sesorang yang mengendarai
mobil dengan laju kencang tadi jatuh, tertabrak atau kecelakaan tentu tidak
akan mungkin tiba ditempat tujuannya”
Inilah yang menjadi permasalhan kita dalam kehidupan
sehari-hari, bertindak tanpa memikirkan terlebih dahulu tujuan, manfaat,
kerugian dan standar halal-haramnya dari perbuatan yang akan dilakukan, padahal
permasalhan inilah yang akan membuat kita mencapai tingkat kesuksesan. Biasanya
seseorang yang sukses ketika ditanya,”mengapa kesuksesan bisa anda capai?”,
kebanyakan dari mereka menjawab, “disiplin waktu” atau “berfikir yang jernih”,
“bertindak cepat”,”mau berusaha” dan lain sebagainya. Diantara
ungkapan-ungkapan tadi, maka dapat kita simpulkan bahwa ternyata berfikir
sebelum bertindak itu adalah factor utama dalam melakukan ungkapan tadi,
mengapa tidak tanpa factor ini maka bertindak cepat, disiplin waktu, mau
berusaha, berfikirlah yang jernih dan lain sebagainya kesemuanya tidak akan
terlaksana tanpa adanya niat dari kita untuk berfikir sebelum melaksanakan
suatu perbuatan.
Coba bayangkan, dalam bermain catur saja untuk melangkahkan
catur satu-demi satu itu dibutuhkan proses berfikir. Bayangkan saat kita
bermain monopoli misalnya, kita tentu akan berfikir terlebih dahulu untuk
bertindak, bahkan sampai ketika membuat buku ini, kita tentu akan berfikir yang
cukup luar biasa agar mengahasilkan buku yang berkualitas.
Jadi , apapun model dari kegiatan itu, perbuatan itu, cita-cita
itu dan bahkan impian-impian itu tidak ada yang merugikan ketika memperhatikan
dan berfikir sebelumnya.
Namun seperti apakah bentuk dari pemikiran itu? Tentu tidak
begitu saja kita lakukan, mengapa karena pemikiran buruk tentu akan
menghasilkan hasil yang merugikan bahkan membahayakan,yang jernih maka akan
mengahasilkan suatu hasil yang BAIK. Untuk itu berada dalam satu bingkai
kebaikan. Pasti akan menghasilkan kebaikan pula. Berfikir itu penting, agar
duniamu terasa jernih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar