Jumat, 10 Mei 2013

Berfikir Sebelum Bertindak


Yah memang kita semua memiliki tujuan dan keinginan masing-masing, baik itu yang kecil maupun yang cukup besar, terkadang kita bermimpi untuk bisa menjadi seorang petinggi Negara, seorang professor, seorang dokter bahkan hingga seketika kita berfikir untuk menjadi pahlawan. Entah dari mana datangnya keinginan itu, tak dapat ditebak apakah bisa kita capai atau tidak yang jelas semuanya telah kita impikan. Namun sadarkah kita bahwa mimpi itu bisa saja menjadi realita dalam kehidupan kita. Menjadi seorang petinggi Negara memang bukanlah hal yang mudah, tetapi itu akan bisa kita raih apabila kita memiliki keinginan dan semangat yang tinggi, kita pun bisa menjadi pahlawan yang dikagumi oleh semua orang apabila kita menekuninya dengan penuh keuletan untuk mengarah pada permasalahan tersebut. Tetapi yang jadi pertanyaannya adalah, Seberapa dalamkah pemikiran kita untuk menjadi apa yang kita inginkan?.
            Kita sering lupa befikir yang matang sebelum melakukan sesuatu yang pada akhirnya pekerjaan yang kita lakukan dengan penuh semangat malah hancur berantakan dan akhirnya tidak seperti apa yang kita harapkan, tetapi terkadang pula ketika kita memulai suatu pekerjaan dengan tidak melakukan proses berfikir terlebih dahulu  hasilnya memuaskan menurut kita. Memang benar, kata orang “semua tergantung Joki” Tetapi sadarkah kita bahwa hal ini bersifat sementara dan tidak ada gunanya sedikitpun serta menjadi boomerang yang besar bagi setiap pelakunya,  sikap yang tergesa-gesa, terburu-buru memiliki banyak dampak negatifnya dibanding dengan dampak positifnya, karena bisa jadi tujuan, manfaat, dan hasil yang akan diraih itu tidak sesuai dengan kebenaran yang ada. Sebagai contoh misalnya” ketika seseorang mengendarai mobil dengan laju yang kencang dan terburu-buru tentu lebih berbahaya dibanding dengan seseorang yang mengendari mobil dengan laju pelan dan santai, tetapi pada akhirnya sampai ditempat tujuan. Namun yang dikhawatirkan ketika sesorang yang mengendarai mobil dengan laju kencang tadi jatuh, tertabrak atau kecelakaan tentu tidak akan mungkin tiba ditempat tujuannya”
Inilah yang menjadi permasalhan kita dalam kehidupan sehari-hari, bertindak tanpa memikirkan terlebih dahulu tujuan, manfaat, kerugian dan standar halal-haramnya dari perbuatan yang akan dilakukan, padahal permasalhan inilah yang akan membuat kita mencapai tingkat kesuksesan. Biasanya seseorang yang sukses ketika ditanya,”mengapa kesuksesan bisa anda capai?”, kebanyakan dari mereka menjawab, “disiplin waktu” atau “berfikir yang jernih”, “bertindak cepat”,”mau berusaha” dan lain sebagainya. Diantara ungkapan-ungkapan tadi, maka dapat kita simpulkan bahwa ternyata berfikir sebelum bertindak itu adalah factor utama dalam melakukan ungkapan tadi, mengapa tidak tanpa factor ini maka bertindak cepat, disiplin waktu, mau berusaha, berfikirlah yang jernih dan lain sebagainya kesemuanya tidak akan terlaksana tanpa adanya niat dari kita untuk berfikir sebelum melaksanakan suatu perbuatan.
Coba bayangkan, dalam bermain catur saja untuk melangkahkan catur satu-demi satu itu dibutuhkan proses berfikir. Bayangkan saat kita bermain monopoli misalnya, kita tentu akan berfikir terlebih dahulu untuk bertindak, bahkan sampai ketika membuat buku ini, kita tentu akan berfikir yang cukup luar biasa agar mengahasilkan buku yang berkualitas.
Jadi , apapun model dari kegiatan itu, perbuatan itu, cita-cita itu dan bahkan impian-impian itu tidak ada yang merugikan ketika memperhatikan dan berfikir sebelumnya.
Namun seperti apakah bentuk dari pemikiran itu? Tentu tidak begitu saja kita lakukan, mengapa karena pemikiran buruk tentu akan menghasilkan hasil yang merugikan bahkan membahayakan,yang jernih maka akan mengahasilkan suatu hasil yang BAIK. Untuk itu berada dalam satu bingkai kebaikan. Pasti akan menghasilkan kebaikan pula. Berfikir itu penting, agar duniamu terasa jernih…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar