Jumat, 03 Mei 2013

Kebersamaan


Aku berlindung kepadaMu dari Perkataan Dustaku, dan aku Mohon Ampun padaMu dari ke Bodohanku.

Disini saya mencoba untuk memaparkan atau menjelaskan kepada anda-anda semua akan arti dari Kebersamaan. Mengapa kata Kebersamaan yang saya bahas? Sebab kata ini selalu lekat pada setiap sisi kehidupan manusia, bila kita tidak pernah menyadari akan pentingnya memahami Arti Kebersamaan, maka kita tidak akan pernah bisa untuk memulai apapun bentuk aktifitas kesehari-harian,mangapa demikian?, karena Sang Pencipta (Allah) juga bersama dengan abdi-abdiNya. Perlu diketahui bahwa arti kata kebersamaan tidaklah identik dengan sama/serupa/menyerupai. Jadi bila Allah saja bersama apa lagi kita sebagai makhluk. Karena bagi manusia tidaklah hidup bila hanya sendiri, sebab sendiri bukan arti hidup ini, maaf saya ambil dari salah satu lirik lagu-lagu saya.(Arti Hidup). Lantas mengapa masih berfikir sendir!, merasa sendiri!, dan tak mau perduli dengan sesama yang lain.Bila itu masih terjadi didalam berjalannya kehidupan ini, maka akan berakibat dan mengakibatkan kegagalan bagi satu Komunitas/Kelompok.Saya contohkan:

1. Di dalam berjalannya rumah tangga, jelas tidak bisa berfikir sendiri dan merasa sendiri.
2. Di dalam berjalannya roda pemerintahan juga tidak bisa antara yang dipimpin dengan yang memimpin saling berfikir sendiri dan merasa sendiri-sendiri.

Kedua contoh tersebut menjadi bukti bagi kita akan pentingnya saling memahami Arti Kebersamaan, dan masih banyak lagi bentuk kehidupan Komunitas manusia yang dibagun tidak berdasarkan,berlandaskan Kebersamaan, pasti berakibat dan mengakibatkan kegagalan, kehancuran bagi Komunitas tersebut. Saya ingatkan lagi bahwa dalam berjalanya rodah-roda kehidupan didunia ini tidak membedekan antara yang dibawah dan diatas sebab kata tersebut hanyalah simbol belaka, tidak berarti lebih baik yang diatas juga tidak lebih buruk yang dibawah sebab keduanya sangat berkaitan erat didalam berjalannya Komunitas Sosial Kehidupan Manusia. Jujur saja, sebenarnya saya sangat tidak bisa mengerti akan masih adanya sebuah Negara yang menata masyarakatnya tidak pernah perduli akan Kebersamaan tersebut, bahkan bisa saling mencelakai hanya karena diakibatkan Kerakusan, dan Keserakahan manusia terhadap kehidupan ini. Seakan-akan ingin dimiliki sendiri tanpa pernah lagi mau menyadari bahwa yang dimilikinya berasal dari hasil Mencuri dan Mengambil yang bukan Porsinya. Parahnya lagi, yang diperbuatnya dikatakannya: Sudah merupakan Kosenkwensi dari hidup.(luar biasa).Seakan-akan manusia merasa Sah-Sah saja untuk berbuat demikian. Dimanakah Etika Moral kita sebagai makhluk yang sebenarnya memiliki Aturan dan System yang sudah Allah tentukan untuk seluruh makhlukNya. Hal-hal seperti ini sudah biasa terjadi diseluruh dunia (Gawat), Konon katanya ber-Azazkan keperdulian dan kebersamaan namun kenyataanya lagi-lagi manusia selalu diterpa watak/sifat Tamak, Rakus, dan saaaangat Kikir, tak mau perduli apalagi memberi. Dengan demikian cobalah untuk memahami lebih jauh Arti Hidup yang tidak terlepas dari Kebersamaan kita sebagai makhluk ciptaanNya. Cobalah untuk menerapkan, mengaplikasikan, membuktikan kalau kita masih punya Etika Moral dalam menanti untuk menuju hidup yang lebih Pasti dan lebih Hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar