Kamis, 18 April 2013

Alasan Pria Takut pada Wanita


Dalam banyak cerita sering kita mendengar beberapa istilah yang menggambarkan “ketakutan” pria kepada wanita. Mulai dari istilah “para suami takut istri” hingga istilah “pria dibawah ketiak wanita”. Semua istilah tersebut menggambarkan pria yang terkesan takut kepada wanita, selalu diatur istrinya, dan harus patuh kepada semua keputusan wanita. Benarkah pria seperti itu adalah pria yang takut kepada istrinya? Jika iya, apakah yang menyebabkan para pria demikian terlihat takut kepada wanita?
Pada Artikel Cinta kali kita akan mengetahui Beberapa Alasan Mengapa Pria Terlihat Takut Kepada Wanita.

Wanita Telah Mengubah Pria :
Wanita punya sejuta tipu daya untuk menaklukkan pria. Pria kadang diubah jadi boneka wanita. Ini bisa dilakukan ketika pria terlalu menjadikan cintanya kepada wanita sebagai acuan utama tanpa menggunakan logika. Hal digunakan oleh wanita senjata untuk menaklukkan pria. Jika sudah begitu,wanita mulai mengatur semua aspek dalam kehidupan si pria.
Terkena senjata air mata wanita :
Air mata menjadi senjata paling ampuh untuk wanita. Para wanita akan mengancam pria dengan tangisannya. Pada Artikel Cinta sebelumnya bahkan sudah disinggung beberapa alasan mengapa pria benci dengan wanita yang mulai menangis ketika ada masalah dengannya. Ini membuktikan bahwa tangisan wanita memang sangat “menipu” dan terkadang bisa membunuh pria tanpa di sadarinya.
Pria kurang percaya diri :
Wanita cerdas cenderung mendominasi pasangan mereka. Apalagi jika si pria merasa tidak percaya diri. Alhasil, pria jadi gampang ditindas dan diperdaya. Penyebab kurangnya rasa percaya diri bisa berasal dari status sosial, intelegensia, hingga packaging si pria yang tidak sepadan dengan wanita pasangannya.
Beberapa Alasan Mengapa Pria Terlihat Takut Kepada Wanita diatas sebenarnya bisa saja terjadi kepada setiap pria. Hanya saja tingkat parahnya tidak terlalu. Dan biasanya bisa ditutupi dengan saling mengasihi tanpa mendominasi, selalu menerima perbedaan tanpa perlu ribut dan diperdebatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar